Medan (SI Online) - Menteri Agama,
Suryadharma Ali berharap panitia penyelenggara ajang kecantikan Miss
World 2013 mempertimbangkan pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar
kegiatan itu tidak dilaksanakan di Indonesia.
"Saya minta, penyelenggara memperhatikan itu," kata Menag usai peletakan batu pertama pembangunan gedung Raudlatul Athfal Yayasan Perguruan Khairul Imam milik Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar di Medan, Kamis (29/8/2013).
Selain itu, Menag juga mengharapkan seluruh instansi yang berwenang dalam mengeluarkan izin penyelenggaraan Miss World untuk memperhatikan penjelasan dan pertimbangan MUI dengan sungguh-sunguh. Keinginan dan larangan MUI tersebut dinilai untuk kepentingan jangka panjang dan upaya agar penyelenggara Miss World tidak menimbulkan kontroversi.
"Kemajuan sih kemajuan, tetapi tetap etika bangsa dijaga, budaya bangsa harus tetap dijaga," katanya.
Sebelumnya, dua lembaga keislaman yakni MUI dan Front Pembela Islam (FPI) menolak penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World di Tanah Air. Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi MUI, Sinansari Encip mengatakan penolakan tersebut tetap dilakukan meski penyelenggara telah memberitahukan dihilangkannya sesi bikini dalam kegiatan itu.
Penolakan tersebut disebabkan kontes kecantikan Miss World selalu mengedepankan kecantikan wajah dan tubuh, serta menggunakan pakaian yang ketat. FPI menyebut ajamg miss morld sebagai miss kemaksiatan.
red: shodiq ramadhan
sumber: antara
"Saya minta, penyelenggara memperhatikan itu," kata Menag usai peletakan batu pertama pembangunan gedung Raudlatul Athfal Yayasan Perguruan Khairul Imam milik Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar di Medan, Kamis (29/8/2013).
Selain itu, Menag juga mengharapkan seluruh instansi yang berwenang dalam mengeluarkan izin penyelenggaraan Miss World untuk memperhatikan penjelasan dan pertimbangan MUI dengan sungguh-sunguh. Keinginan dan larangan MUI tersebut dinilai untuk kepentingan jangka panjang dan upaya agar penyelenggara Miss World tidak menimbulkan kontroversi.
"Kemajuan sih kemajuan, tetapi tetap etika bangsa dijaga, budaya bangsa harus tetap dijaga," katanya.
Sebelumnya, dua lembaga keislaman yakni MUI dan Front Pembela Islam (FPI) menolak penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World di Tanah Air. Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi MUI, Sinansari Encip mengatakan penolakan tersebut tetap dilakukan meski penyelenggara telah memberitahukan dihilangkannya sesi bikini dalam kegiatan itu.
Penolakan tersebut disebabkan kontes kecantikan Miss World selalu mengedepankan kecantikan wajah dan tubuh, serta menggunakan pakaian yang ketat. FPI menyebut ajamg miss morld sebagai miss kemaksiatan.
red: shodiq ramadhan
sumber: antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar