Senin, 09 September 2013

Habib Rizieq Syihab : Hary Tanoe Pendusta!

Jumat, 06/09/2013 19:14:01 | Shodiq Ramadhan | Dibaca : 4564262

Jakarta (SI Online) - Kontes Miss World pertama kali digelar pada 1951 di London, Inggris. Kontes ini merupakan ajang untuk memperkenalkan bikini. Tiap tahunnya, Miss World digelar tidak pernah tanpa menggunakan bikini. Maka, merupakan sebuah kedustaan jika dikatakan bahwa kontes Miss World akan dilaksanakan tanpa mengenakan bikini. 

"Hary Tanoe pendusta jika Miss World tanpa bikini," kata Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab, saat menyampaikan orasi dalam Aksi Tolak Miss World oleh FUI di depan Grand Hyatt, Bunderan HI, Jakarta, Jumat siang (6/9/2013).

Habib kemudian menunjukkan hasil print selembar laman resmi Miss World yang didalamnya terdapat foto-foto peserta Miss Wolrd yang semua mengenakan pakaian bikini.

"Hary Tanoe pendusta, ini pornografi bukan?", kata Habib Rizieq sembari menunjukkan gambar tersebut kepada sejumlah wartawan dan massa umat Islam.

Laporkan HT ke Mabes Polri

Pada kesempatan yang sama Habib Rizieq mengungkap bahwa FPI akan melaporkan Hary Tanoe ke Mabes Polri terkait pemuatan konten pornografi itu.

"Kami Senin depan akan laporkan Hary Tanoe ke Mabes Polri dengan UU ITE. Hukumannya bisa 15 tahun penjara," ungkapnya.

Kamis, 05 September 2013

58 Ormas Jawa Timur Bersatu Menolak Miss World




Surabaya (SI Online) - Sebanyak 58 elemen Masyarakat Peduli Perbaikan Akhlak Bangsa di Jawa Timur hari Rabu (04/09/2013) menolak keras diselenggarakannya kontes Miss World 2013.

Elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu JawaTimur (GUIB Jatim)  ini  menilai, ajang kontes kecantikan tersebut sudah meresahkan masyarakat Indonesia.

Menurutnya, kontes ini merupakan proyek imperialis medan kapitalisme berbalut kontestasi, eksploitasi terhadap perempuan dengan menggunakan mesin-mesin kapitalis yang hanya menguntungkan segelintir orang tapi berdampak sistemik.

Aksi menolak acara Miss World  dilaksanakan di depan Kantor Grahadi Surabaya. Aksi yang dilakukan pukul  13.00 WIB dihadiri ratusan orang perwakilan dari 58 Ormas Islam dari Jawa Timur.

Dalam aksinya, GUIB menyampaikan pernyataan sikap, antara lain:

Pertama, menolak penyelenggaraan Miss World di seluruh wilayah Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, GUIB mengajak selamatkan bangsa dari kerusakan ahklak dan moral. Ketiga, GUIB mengajak masyarakat mencegah proyek imprealisme dan kapitalisme yang berbalut kontestasi. Keempat, selamatkan kaum perempuan dari eksploitasi para kapitaslis.

Kemudian yang kelima, mendesak kepada Presiden Republik Indonesia agar memiliki tekad dan keberanian untuk secara tegas menolak Miss World. Keenam, meminta pemerintah fokus menangani problem sosial dan ekonomi serta mengangkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dan yang ketujuh, brantas maksyiat dan mungkarat di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesa (NKRI).

“Kami telah mengirim surat kepada bapak presiden tapi tak mendapat respon positif, oleh karena  besok kami  turun jalan  melakukan aksi menolak Miss World,” ujar Mochammad Yunus, selaku Sekretaris Jendral GUIB Jatim kepada hidayatullah.com.

Menurutnya mayoritas Ormas Islam di Jawa Timur  tidak setuju dengan akan diselenggrakannya acara Miss World 2013 di Indonesia, baik yang dilaksanakn di Bali mau pun di Jakarta karena bertentangan dengan dasar negara Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu pagelaran ini melanggar pasala kesusilaan dalam KUHP pasal 281 dan 282.

“Kegiatan ini telah mendapat penolakan di mana-di mana, tapi kenapa masih terus berjalan. Kami kecewa karena pihak kepolisian dalam hal ini Polri telah memberi izin kepada pihak penyelenggara,” tambah Yunus.

Seperti diketahui, sehari sebelumnya, gabungan Ormas Jawa Timur ini sudah mengabarkan akan turun jalan. 58 Ormas tersebut adalah; NU, Muhammadiyah, Hidayatullah, Perhimpunan Al Irsyad, Dewan Dakwah, DMI, FPI, Hizbut Tahrir Indonesia, PERSIS, PERTI, ICMI, Al Bayyinat, PII, HMI, BKPRMI, FUI, Muslimat NU, Fatayat, PW Aisyiyah, Nasiatul Aisyiyah, Muslimah Hidayatullah, Syabab Hidayatullah, Pemuda Muhammadiyah, Keluarga Alumni Masjid Kampus Indonesia (KAMPUSINA), Persyarikatan Da’wah Al Haromain, Al Hawariyun, MDI, Forum Madura Bersatu (FORMABES), Majelis Dzikir & Dakwah Islam (MADDIA), Al Irsyad Al Islamiyah, Ikatan Da’IMuda Indonesia (IDMI), Gerakan Pemuda Anshor (GP ANSHOR), IKADI, Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Salimah, FSLDK.


red: syaiful
sumber: hidayatullah

Kita Perlu Badan Nasional Anti Miras bukan Industri Miras

Pasca dicabutnya aturan Miras yakni Keppres No 3 1997, Pemerintah melalui Menteri Perindustrian MS Hidayat justru akan mengembangkan industri miras. Kebijakaan ini bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Bagaimana mau mendapatkan Rahmat Allah kalau pemerintahnya mengembangkan pabrik miras?
 

Industri minuman keras merupakan salah satu sektor yang diusulkan pemerintah tak lagi masuk Daftar Negatif Investasi (DNI). Namun, rencana tersebut dianggap sensitif di negara dengan mayoritas penduduk muslim, yang mengharamkan minuman beralkohol.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyebut masyarakat tak perlu khawatir dengan rencana membuka industri miras bebas bagi pemodal asing. Sebab, kebutuhan minuman beralkohol cukup besar, seiring peningkatan sektor pariwisata di Indonesia.

"Kita harus progresif, kalau kita bangun pariwisata dan mengizinkan ekspatriat tinggal di sini kita tahu mereka mengonsumsi alkohol. Selain itu, ekspor (miras) juga bisa kita lakukan," kata Hidayat pada (14/8/2013) di kantornya.

Lokasi pabrik pembuatan minuman ini, lanjutnya, rencananya akan lebih diarahkan di Indonesia bagian timur. Minuman beralkohol ini menjadi bagian komoditi pendorong kinerja ekspor.

Pernyataan MS Hidayat sangat ironis, karena belum lama ini Mahkamah Agung (MA) telah mengabulkan tuntutan dari Front Pembela Islam (FPI) untuk mencabut dasar hukum industri dan perdagangan miras di Indonesia yakni keppres No 3 1997 yang bertentangan dengan dasar negara Ketuhanan yang Maha Esa.

Siapa Sebenarnya MS Hidayat?

Sebelum menjabat sebagai menteri perinsdustrian MS Hidayat adalah ketua Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Saat menjadi ketua Kadin, MS Hidayat kerap mendukung hubungan kerjasama dagang dengan Israel.

Menurut MS Hidayat,, Israel tetap membuka hubungan bisnis dengan Indonesia, meskipun tidak membuka kamar dagangnya secara resmi. ''Mereka tetap melakukan investasi ke Indonesia, namun dengan menggunakan pihak ketiga, dan secara garis besar tidak masalah melakukan hubungan dengan Kamar Dagang Israel,” ujar politisi Golkar ini pada (19/8/2012).

Pada 25-29 Juni 2006 lalu, MS Hidayat beserta pengurus Kadin berkunjung ke Israel. Selain MS Hidayat pengurus Kadin yang ikut antara lain ialah Chris Kanter, Shinta Wijaya, Kamdani, John Prasetyo, Sandiaga Uno, Maxi Gunawan, Fachry Thayeb.

Menurut situs Israel-Asia Center, tokoh sentral yang mengatur pertemuan kedua delegasi dagang tersebut adalah Emanuel Shahaf. Dia lah yang dikabarkan sangat antusias menggolkan hubungan dagang Indonesia-Israel. Apalagi dia juga menjadi Ketua Kadin Israel. 

Yang menarik dari cerita ini, Emanuel Shahaf tercatat merupakan anggota badan intelijen Israel Mossad. Dan sempat bertugas sebagai diplomat di Asia Tenggara pada 2000-2005.

Terkait itu, Sekjen Forum Umat Islam (FUI), KH. Muhammad al Khaththath mengatakan kita patut mencurigai hubungan MS Hidayat dengan Israel selama ini, bukan tidak mungkin bahwa rencana pengembangan industri miras di Indonesia termasuk agenda dari Israel juga.

Dunia Barat Pernah Melarang Miras

Bicara Miras, tentu semua mafhum bahwa dunia barat era modern sekarang ini membebaskan dalam mengkonsumsi miras, dan Amerika mewakili negara barat, negara yang terkenal dengan pusat kebebasan ternyata pernah melarang miras.

Pada tahun 1919, pemerintah AS menganggap Miras bukan bagian HAM, bahkan AS menyatakan perang terhadap Miras dan melarangnya sama sekali. 
Saat itu pemerintah AS mengeluarkan Undang-Undang Anti Miras yang sosialisasinya menelan biaya US $ 60 ribu dan dana pelaksanaannya mencapai Rp.75 Milyar, sesuai dengan nilai mata uang di zaman itu. Dan menghabiskan 250 juta lembar kertas berbentuk selebaran.

Selama 14 tahun pemberlakuan UU Anti Miras di AS, telah dihukum mati sebanyak  300 orang peminum miras dan dihukum penjara sebanyak 532.335 orang. Tapi ternyata, masyarakat AS justru makin hobby meminum miras, yang pada akhirnya memaksa pemerintah mencabut UU Anti Miras pada tahun 1933 M, dan membebaskan miras sama sekali. Dan yang berperan dalam mencabut UU anti miras ketika itu adalah orang-orang Yahudi yang memiliki industri miras.

Indonesia Timur Menolak Miras

Kembali ke dalam negeri, dalam pengembangan industri miras, MS Hidayat menunjuk kawasan indonesia timur sebagai Lokasi pabrik pembuatan miras. Menurutnya Indonesia timur adalah kawasan yang paling memungkinkan di negeri mayoritas muslim ini.

Namun benarkah kawasan Indonesia timur adalah kawasan yang “bebas miras?”. Dari data yang dimiliki Suara Islam, ternyata selama ini banyak penentangan dari masyarakat disana.

Miras menjadi musuh khususnya kaum ibu-ibu di Papua, belum lama ini tepatnya pada (14/4/2013) lalu, puluhan warga Kelurahan Malawai Kota Sorong, Papua Barat, mendatangi seorang penjual minuman keras. Warga mengaku kesal karena miras merusak generasi muda disana.

Di kampung Arso kota daerah Keerom, salah satu kabupaten di Papua, sejumlah mama-mama dibantu polres setempat melakukan sweeping miras pada (5/6/2012). Memerangi miras bagi warga kampung Arso adalah persoalan yang tidak mudah karena mereka harus berhadapan dengan lingkungannya sendiri bahkan kadang harus perang dengan suami dan anak yang juga mengkonsumsi miras.

Kemudian di Mimika, Belasan ibu-ibu yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Antimiras pada Senin (5/7/2010), merazia sejumlah toko penjual minuman keras di Jalan Bahayangkara. Namun, pemilik toko mendapat perlindungan dari warga sekitar hingga berujung adu jotos.
Razia dilakukan karena ibu-ibu ini mengaku masih melihat ada transaksi minumas keras di toko ini. Padahal, saat ini sudah berlaku Peraturan Daerah tentang Pelarangan Jual Beli Minuman Keras di Kabupaten Mimika.

Ibu-ibu ini mengaku kecewa kepada aparat kepolisian yang tidak mampu mengawasi peredaran minuman keras di Mimika. Minuman keras dituding ibu-ibu sebagai biang banyaknya perkelahian dan tindak kriminal di daerah ini

Selain ketiga daerah tersebut masih banyak lagi kasus-kasus miras yang meresahkan masyarakat Indonesia kawasan timur, jadi alasan MS Hidayat untuk membuka pabrik miras disana terbantahkan.

Korban Miras

Jika mau dihitung sangat banyak kasus kematian yang disebabkan oleh miras, yang mungkin masih kita ingat adalah tragedi tabrakan maut yang menewaskan 9 orang pada (22/1/2012) lalu di Jakarta. Pelakunya, Apriani Susanti sedang mabuk saat menabarak, dan sebelum kejadian ia kedapatan usai berpesta miras dan narkoba. Yang terbaru, di bulan Ramadhan menjelang lebaran kemarin tepatnya tanggal (3/8/2013) lalu di Majelengka 9 orang tewas setelah menenggak miras oplosan. Sungguh bahaya miras sudah banyak terasa dampak buruknya bagi masyarakat negeri ini.

Lawan Rencana Industri Miras

Umat Islam dari berbagai ormas dan lembaga Islam sudah pasti akan menolak rencana pengembangan industri miras ini. FPI mewakili ormas akan menjadi garda terdepan dalam memerangi miras, selain telah berhasil memenangkan tuntutan pencabutan keppres No 3 1997 tentang miras, FPI juga selama ini bersama aparat telah melakukan upaya membersihkan miras dari mulai warung, toko, hingga pabriknya di seluruh wilayah kepengurusan mereka.

Selain ormas Islam, kini muncul kekuatan baru dalam memerangi miras, adalah Gerakan Nasional Anti Miras yang kepengurusannya baru dibentuk pada bulan Juli 2013 lalu akan melawan peredaran miras melalui berbagai kampanye disetiap tempat. Gerakan ini dipimpin oleh Fahira Idris, putri sulung dari Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris. Fahira secara tegas menolak rencana pemerintah untuk mengembangkan industri miras. Menurutnya, jika rencana itu direalisasikan maka gerakan nasional anti miras akan galang kekuatan untuk menolak rencana tersebut.

"Jangan sampai Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor miras, jangan sampai hal itu terjadi. Kami akan lawan rencana ini," tegas Fahira kepada Suara Islam.

Copot Menteri Miras

Menanggapi rencana pengembangan industri miras tersebut, Sekjen Forum Umat Islam (FUI), KH. Muhammad al Khaththath mengatakan MS Hidayat tidak layak menjadi seorang menteri, dan presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) harus segera mencopotnya.

"Presiden SBY harus mencopot Menteri Perindustrian MS Hidayat yang mendukung investasi pabrik miras di Indonesia," ujarnya kepada Suara Islam, Sabtu (17/8/2013)

Alasannya, menurut Ustadz al Khaththath, MS Hidayat yang mendukung investasi pabrik miras di Indonesia sudah bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.

"Ketuhanan yang Maha Esa yang dimaksud sebagaimana dalam pembukaan UUD 45 bahwa atas berkat Rahmat Allah. Gimana mau mendapat Rahmat Allah kalau membuka pabrik miras?" tanya Ustadz al Khaththath.

Kesimpulan

Miras harus dibersihkan secara tuntas di seluruh wilayah NKRI ini bila bangsa ini ingin mencapai tujuan mulia kemerdekaannya. Caranya adalah dengan mendorong seluruh pemerintahan dan DPRD kota dan kabupaten di seluruh wilayah NKRI untuk segera membuat dan mengesahkan perda anti miras dan mendorong DPR RI untuk segera menuntaskan RUU Anti Miras dan perlu dibuat Badan Anti Miras Nasional (BAMN). Guru Besar FKUI Prof. Dr. Dadang Hawari mengatakan narkotika yang Cuma disebut di hadits Nabi saw. saja diperangi serius sampai membentuk BNN masa miras yang jelas dilarang Al Quran malah dibiarkan.

KH. Muhammad Arifin Ilham mengatakan, agar negeri ini bisa bersih dari kemaksiatan harus dipimpin oleh orang-orang beriman yang takut kepada Allah dan mengajak rakyatnya untuk takut kepada Allah Swt. Senada dengan pernyataan pimpinan majelis Az Zikra itu, Ustadz al Khaththath mengatakan saat ini harus dibuat Badan Nasional Anti Miras selain itu juga harus muncul calon-calon rakyat yang visi misinya untuk berjuang menerapkan syariah. Dan umat Islam wajib memilih para calon wakil rakyat pro syariah tersebut, dan yang memimpinnya harus presiden syariah yang pastinya akan memberlakukan hukum pelarangan miras sesuai aturan Allah Swt dan Rasul-Nya.

syaiful falah
 

Mantan Menteri Pendidikan: Ada Bisnis Seks di Balik Kontes Kecantikan




Jakarta (SI Online) - Ini pernyataan mantan Menteri Pendidikan Prof Dr Daoed Joesoef yang diwawancarai wartawan hidayatullah.com 5 bulan lalu seputar ajang ratu kecantikan.

Karena penting dan relevan untuk diketahui seputar dunia hitam yang menurut Daoed Joesoef berlindung di balik kontes, sekaligus warning, bahwa ajang ratu-ratuan ini sungguh sangat tak layak untuk digelar, maka informasi menteri di era Soeharto itu perlu kembali dirilis.

Menurut Daoed Joesoef, ada bisnis seks di balik penyelenggaraan kontes kecantikan seperti Miss World, Miss Universe dan sebagainya.

“Ada bisnis seks,” ungkapnya kepada wartawan via telepon, Selasa (9/4/2013). Dia mengaku konsisten menolak segala ajang ratu kecantikan sejak menjabat Mendikbud di era Soeharto. Ketika itu dia mendapat info, para peserta kontes kecantikan akan dipaksa melacur kepada sponsor acara tersebut.

“Itu kan acara besar, perlu dana untuk iklan dan show-show lainnya,” katanya.

Entah dapat data dari mana, menurut Joesoef, pengusaha yang menyumbang dana untuk acara tersebut akan mendapat sajian makan malam dan tidur dengan salah satu peserta.

“Itu sama saja pelacuran,” pungkas Joesoef.

Sebagaimana diketahui, untuk pertama kalinya Indonesia didaulat menjadi tuan rumah acara Miss World 2013 di Bogor dan Bali. Bahkan puncak acara perhelatan Miss World 2013 nanti dikabarkan akan digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, pada 28 September 2013.

Rencana acara ini mendapat protes dan penolakan keras dari kaum Muslimin dan ormas Islam. Bupati Bogor, Gubernur Jabar dan instansi terkait diminta membatalkan atau tak memberi izin perhelatan umbar aurat tersebut.

Tak hanya itu, acara semacam ini sarat dengan misi Zionis sebagaimana termaktub dalam 24 Protokolat Zionis Yahudi, termasuk invasi budaya (ghazwul fikri) yang tujuannya merusak generasi muda, khususnya generasi Muslim.


red: syaiful
sumber: hidayatullah

Rabu, 04 September 2013

Pak Presiden, Jadilah Engkau Khalifah! (Surat Terbuka Untuk SBY tentang Miss World)

Redaksi – Rabu, 28 Syawwal 1434 H / 4 September 2013 05:55 WIB



Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi wa Barakatuh
Bapak Presiden SBY yang aku hormati!

Mohon maaf, aku sekadar mengingatkan, Anda harus belajar kepada tokoh-tokoh besar dalam Islam. Belajarlah, saat ini, menjadi khalifah!

Belajarlah kepada Abu Bakar yang ‘memerangi’ para penolak kewajiban Zakat. Tegas: Siapa saja yang memisahkan antara Shalat dan Zakat wajib diperangi. Selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan. Jujurlah, Miss World itu ‘kemungkaran’ bukan? Perangilah dengan kekuasaan Anda sebagai presiden negara mayoritas berpenduduk Muslim. Anda akan dikenal sebagai al-Shiddīq-nya Nusantara.

Anda pun harus belajar kepada Umar ibn al-Khattab: sikap tegas dalam membedakan antara yang haq dan yang batil. Nabi pun “kesengsem” dengan sikap dan kepribadian ‘Umar. Al-Faruq-pun menjadi gelar kehormatan sampai hari Kiamat. Ayo, Pak Presiden, tegaslah menolak Miss World! Tolong bedakan antara ‘seni’ dan ‘senewen’. Tolong bedakan antara ‘art’ dan ‘aurat’. Aku yakin, Anda akan ditulis oleh tinta emas sejarah Indonesia sebagai “al-Fārūq”.

Wahai Presidenku! Lihatlah sifat malu ‘Utsman ibn ‘Affān. “Bagaimana mungkin aku tidak malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya,” puji Baginda Rasul kepada menantunya yang bergelar Dzun-Nūrain (“Pemilik Dua Cahaya”) itu.

Pak Presiden, apakah Anda tidak malu negara Anda dijajah oleh bisnis aurat dan maksiat? Kalau Anda tidak menolak Miss World ini, Anda akan dikenang oleh anak bangsa, khususnya umat Islam, sebagai Presiden Indonesia yang punya “saham” dalam meluluskan ajang pelecehan terhadap kaum wanita itu. Wanita: ibu kandung Anda, ibu kandungku, dan ibu kandung kita semua. Jangan biarkan para wanita Indonesia dijadikan “sapi perah” bisnis orang berduit yang ingin merusak bangsa ini. Kita harus selamatkan mereka. Mereka adalah saudara kita. “Setiap yang pakai kutang adalah saudaramu,” kata Buya Hamka.

Malu lah, demi bangsa. Malu lah, demi moral pemuda yang mungkin diantara mereka sudah ada yang berniat ingin menggantikanmu.

Wahai, orang number one di Indonesia! Belajarlah kepada Imam ‘Ali! Menantu Rasulullah. Khalifah keempat dalam Islam. Belajar kepadanya bagaimana ilmu menjadi cahaya. Jangan pura-pura tidak tahu. Jangan pura-pura tidak paham. Aku yakin ilmu Anda dalam dalam masalah jilbab. Anda juga tahu yang mana aurat dan mana bukan. Aku juga yakin Anda paham bahwa Miss World adalah sebuah kemungkaran.
Aku ingatkan Anda dengan sabda Nabi Muhammad Saw., “Siapa saja yang menyaksikan satu kemungkaran tengah berjalan, maka ubahlah dia dengan “tangannya”. Jika tidak mampu, ubahlah dengan “lisannya”. Jika tidak bisa juga, ubahlah dengan “hati”. Tapi ingat, menolak dan mengubah kemaksiatan dengan hati adalah bukti selemah-lemah iman seorang hamba.”

Engkau saat ini punya “tangan”. Gunakanlah “tangan” Anda untuk meluruskan kebatilan dan kemungkaran itu. Kalau ini engkau lakukan, “muka” Anda akan diselamatkan di dunia dan di akhirat. “Wajah” Anda akan dimuliakan Allah, seperti Imam ‘Ali karramallahu wajhah (yang telah dimuliakan Allah mukanya).
Jika Anda lakukan apa yang menjadi keinginan umat Islam di Indonesia ini, untuk membatalkan Miss World, wajah bangsa ini akan semakin cerah. Anda pun akan dikenang sepanjang masa sebagai orang besar. Jika tidak, sebaliknya lah yang akan berlaku. Bangsa ini akan terus dijajah budaya asing yang amoral. Anak-anak bangsanya akan semakin jauh dari tuntunan moralitas. Dekadensi moral akan merajalela.

Presidenku! Semoga Anda masih punya cahaya iman dalam dada. Semoga Anda masih memiliki nurani keislaman yang kuat. Ini demi semuanya: demi diri Anda, bangsa, umat, dan nasib manusia Indonesia. Selamat berpikir dan mengambil keputusan yang menjadikan diri Anda dan bangsa ini terhormat dan dihormati.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wa Barakatuh

*) Qosim Nursheha Dzulhadi, Seorang rakyat yang ingin Presidennya kembali menjadi rakyat dengan husnul khatimah. Sekarang tinggal di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, Medan.

Selasa, 03 September 2013

Komisioner Komnas HAM: Miss World Merendahkan Harkat dan Martabat Perempuan

Jakarta (SI Online) - Penolakan terhadap ajang Miss World datang dari salah satu anggota Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Komisioner Komnas HAM Manager Nasution menilai sebaiknya perhelatan Miss World 2013 tidak diselenggarakan di Indonesia. Menurutnya, penyelenggaraan Miss World di Indonesia  justru merupakan pelanggaran HAM.

“Karena ajang yang mempertontonkan dan memperlombakan kecantikan wanita, jika dilihat dari sudut pandang HAM, justru sangat merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan,” ujar Nasution, seperti dikutip Republika, Selasa (27/8/2013).

Nasution menambahkan kecantikan wanita bukan untuk dipertontonkan atau diperlombakan. Jika sampai pemerintah mengizinkan lembaga kontes kecantikan dunia  menyelenggarakan perhelatan Miss World di Indonesia, kata dia, jelas hal itu melampaui keadaban timur bangsa Indonesia.

"Jika penyelenggaraan Miss World dianggap sebagai kebebasan berekspresi dan aktualisasi wanita maka seyogyanya sesuai pasal 28 J UUD  45, kebebasan tersebut dibatasi oleh UU, susila, dan  agama," katanya.

red: abu faza

Habib Rizieq Syihab : Gubernur Bali Layak Disebut Gubernur Maksiat




Jakarta (SI Online) - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyebut Front Pembela Islam (FPI) berlebihan jika ingin menggagalkan kontes Miss World. Menurut Pastika, upaya FPI untuk memprotes dan menggagalkan kontes ratu kecantikan sejagat itu tak dapat dinalar.

"Alasannya apa? keberatannya di mana? Miss World tidak mempertontonkan porno-aksi di Bali," kata Pastika di Denpasar, Senin 2 September 2013.

Menanggapi pernyataan mantan Kapolda Bali itu, Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab menyebut bahwa Gubernur Bali telah mengubah Bali dari Pulau Wisata menjadi Pulau Durjana. Bukan hanya itu, Habib Rizieq juga menyebut Pastika sebagai Gubernur Maksiat.

"Dia layak disebut Gubernur Maksiat. Dia tidak sadar bahaw Bali hanya sebuah propinsi dari 34 propinsi NKRI. Dia telah melecehkan 33 propinsi NKRI lainnya. Dia sombong dan angkuh, sehingga dia merasa Bali bisa berdiri sendiri tanpa dukungan propinsi lainnya," kata Habib Rizieq dalam pesan singkatnya kepada Suara Islam Online, Selasa (3/9/2013).

"Ingat, Allah SWT tidak buta dan tuli, Allah SWT Maha Kuasa untuk mengirim azabnya ke siapa saja yang melecehkan hukum-Nya," pungkasnya.

Sebelumnya, seperti diberitakan vivanews.com, Senin (2/9/2013), Pastika menilai rencana FPI untuk menentang Miss World sebagai tindakan yang mengada-ada dan berlebihan. Tak masuk akal, katanya, jika yang dibesar-besarkan adalah kekhawatiran soal umbar aurat dan syahwat dalam ajang kontes tahunan itu.

Ia menambahkan, kontes Miss World sama sekali tidak membawa kerugian apa pun bagi Bali dan Indonesia. Sebaliknya, even ini mendatangkan keuntungan berlimpah bagi Bali dan Indonesia.

Bagi Bali misalnya, bisa menjadi bahan promosi gratis. "Ada keuntungan ekonomi dari sisi promosi wisata dan sebagainya," jelasnya.

red: shodiq ramadhan

Majelis Mujahidin Nyatakan Perang terhadap Kontes Miss World


Jakarta (SI Online) - Majelis Mujahidin menyatakan perang terhadap penyelenggaraan acara Miss World di seluruh Indonesia. Alasannya, kegiatan Miss World merusak martabat perempuan Indonesia dan menghancurkan moral bangsa, karena budaya perempuan Indonesia malu memamerkan auratnya di depan umum.

Padahal, menurut Majelis Mujahidin, merupakan kewajiban negara untuk melindungi moral dan ajaran agama segenap rakyat Indonesia dari upaya yang merusak.

"Penyelenggaraan Miss World di Indonesia merupakan perlawanan terhadap budaya dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengaku sangat menjunjung tinggi rasa malu. Dalam hal ini penyelenggara Miss World terindikasi melakukan pelecehan terhadap etnis bangsa Indonesia serta agamanya oleh etnis tertentu. Sebagai bukti, sikap tidak peduli terhadap protes yang disuarakan seluruh lapisan masyarakat," kata Majelis Mujahidin dalam pernyataan resmi yang diterima Suara Islam Online, Selasa (3/9/2013).

Atas dasar itu, Majelis Mujahidin menuntut pemerintah Indonesia untuk membatalkan penyelenggaraan Miss World tersebut.

Bukan hanya itu, kepada masyarakat Indonesia, Majelis Mujahidin juga menyerukan untuk menggagalkan penyelenggaraan Miss World tersebut.

red: shodiq ramadhan

Mantan Anggota DPR: Jika Miss World Ngotot Diselenggarakan, Kita Siap Revolusi!




Jakarta (SI Online) - Mantan Anggota DPR Mashadi mengutuk keras penyelanggaran Miss World.  Kegiatan ini dinilai acara biadab yang akan merusak Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dia mendesak pihak penyelenggara untuk segera membatalkan rencana menggelar kontes Miss World.

“Jika tidak, MNC, Harry Tanoe, istri dan pihak-pihak terkait harus bertanggungjawab atas kemarahan umat Islam,” ujarnya berapi-api pasca konsolidasi 10 ormas Islam terkait Miss World di Kantor HTI, Jakarta, Kamis (29/8).

Lebih lanjut pendiri Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam (LDKI) ini menegaskan umat Islam jangan dipaksa untuk menelan tayangan haram. Dia mengultimatum Harry Tanoe sebagai non muslim untuk tidak macam-macam kepada umat Islam.

“Memaksa negara muslim seperti Indonesia untuk menggelar kontes Miss World sama saja menyuruh umat Islam memakan babi,” kata Ketua Forum Umat Islam periode 2000-an yang membawahi ratusan ormas Islam ini.

Dalam paparan terakhirnya, Mashadi kembali menekankan para panitia untuk bertanggung jawab atas keamanan di Indonesia.

“Kalau dia (Harry Tanoe) tetap memaksa, kita siap revolusi!” ancamnya.


red: syaiful
sumber: islampos

Arena Miss World Siap Dijadikan Mesir Kedua


Pelaksanaan ajang pamer tubuh mulus dan buka-bukaan para wanita cantik dari 130 negara di dunia yang sengaja dilaksanakan di negara yang mayoritas mutlak umat Islam ini, dianggap sebagai bentuk pelecehan dan penghinaan terhadap agama Islam.

Karena ini bagi umat Islam Indonesia, pelaksanaan Miss World wajib dibatalkan kalau tidak ingin terjadi pertumpahan darah seperti ketika Miss World diadakan di negara yang mayoritas umat Islam seperti Nigeria di Afrika Barat beberapa tahun lalu, yang sampai menimbulkan 200 korban jiwa dimana  akhirnnya terpaksa dipindahkan ke London, Inggris.

“Kalau rezim SBY nekat memberi izin pelaksanaaan Miss World, maka kami siap menjadikan arena Miss World di SICC sebagai ladang bagi kami untuk menjemput  gelar syuhada sebagaimana di Nigeria atau Mesir baru-baru ini. Ribuan umat Islam tidak akan gentar menghadapi moncong senjata aparat keamaanan yang menjaga ajang kemaksiatan tersebut. Kami siap menjadikan arena Miss World sebagai Mesir kedua,” tegas Ketua Taruna Muslim Indonesia, Alfian Tanjung, kepada Suara Islam Online, seusai konferensi pers di Kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Tenet, Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Konferensi Pers yang dipimpin Juru Bicara HTI Ismail Yusanto tersebut juga dihadiri lebih dari sejumlah pimpinan ormas Islam seperti Persis, Hidayatullah, Syarikat Islam, Jamaah Anshorut Tauhid, Parmusi, Al Irsyad, Al Ittihadiyah  dan lain-lain.

Sementara ini salah seorang tokoh Islam yang juga mantan anggota DPR RI, Mashadi, menegaskan jika pemerintah dengan sokongan MNC Group nekat menggelar Miss World, berarti pemerintah seperti memaksa umat Islam agar memakan daging bagi yang sama-sama haramnya.

“Saya kira itu seperti Pemerintah dengan sokongan MNC Group nekat menjejalkan daging babi yang haram ke mulut umat Islam Indonesia, karena keduanya sama sama maksiat dan haramnya,” ujar Mashadi.

Dalam beberapa hari kedepan, beberapa ormas Islam akan melakukan gerakan “pemanasan” dengan mengerahkan massanya untuk berdemo di berbagai tempat di Jakarta dan Bogor dalam upaya mendesak rezim SBY agar mencabut surat izin yang telah dikeluarkan Kapolri. Bagi ormas Islam, pembatalan Miss World baik di Bali maupun Sentul Bogor adalah harga mati. Kesucian NKRI tidak boleh dicemari oleh tangan-tangan kotor yang ingin mengobok-obok  sendi-sendi moral dan akhlak serta budaya bangsa Indonesia yang dikenal luhur dan religius tersebut.

Demo massa umat Islam antara lain akan dilaksanakan di depan Gedung MNC Group Kebon Sirih milik konglomerat keturunan Cina Kristen, Harry Tanoe dan istrinya Liliana yang dinilai sebagai sponsor utama Miss World. Selain itu demo juga akan digelar di Bundaran HI, Bogor, Bali dan Bandung, dimana Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan nekat memberi izin Miss World. Sedangkan puncaknya akan digelar di SICC ketika malam final Miss World dengan mengepung arena maksiat tersebut oleh puluhan ribu pemuda Islam yang siap syahid.

“Jika nanti sampai terjadi korban jiwa, itu merupakan konsekwensi logis dari keyakinan umat Islam yang memang harus dibayar dengan  jiwa, raga dan harta dalam memerangi kemungkaran dan kemaksiyatan. Itulah salah satu bentuk jihad fi sabilillah dan kalau syahid pahalanya jannah,” tegas Mashadi.

Puluhan Ribu Laskar Ormas Islam Jabar Siap Gagalkan Miss World










Bandung (SI Online) - Rencana kontes kecantikan Miss World 2013 yang akan diselenggarakan selama September di Indonesia, di antaranya puncak acara di Sentul International Convention Center Bogor, Jabar, terus mendapatkan penolakan dari masyarakat.

Ormas Islam Jawa Barat dengan puluhan ribu laskarnya siap turun. Mereka akan mengerahkan massa besar-besaran untuk membubarkan ajang maksiat yang dilegalkan itu.

Kali ini, ormas Islam Jawa Barat yang terdiri dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jabar, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia  (DDII) Jabar, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar, Syarikat Islam (SI) Jabar, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Jabar, Mat’la Anwar, berkumpul, Jumat (30/8/2013).

“Penolakan tidak sekadar dengan ucapan lisan saja, tidak bisa kalau hanya dengan ucapan, tapi juga gerakan. Oleh karena itu apabila mereka (panitia miss world, red) memaksakan, maka umat Islam juga akan memaksakan,” tegas Mursalin Dahlan, Pimpinan Muhammadiyah Jabar. Ia mengingatkan bahwa dengan gerakan, rezim orde baru bisa tumbang.

“Kalau tetap ada, ya sudah kita lawan. Kita, Muhammadiyah siap mendukung perlawanan. Risikonya tentu ada tindakan dari penguasa, harus dipahami. Kalau mau enaknya aja, jadi penikmat saja, di rumah. Kita siap pergi ke lokasi,” tegas Mursalin.

Selain Muhammadiyah Jabar, Majelis Mujahidin Jabar siap juga mengerahkan puluhan ribu laskar di Jawa Barat untuk menolak Miss World 2013. “Puluhan ribu laskar siap turun jika pemerintah tetap mengizinkan Miss World,” kata Abdul Barri, pimpinan MMI Jabar.

“Kita siap mengerahkan massa untuk menolak Miss World, karena itu budaya barat yang merusak, Semestinya kan pemerintah mencabut, atau menolak. Intinya kita menolak. Menolak itu tidak hanya lewat bicara. Menolak itu bisa dengan aksi,” tambahnya.

Ormas Islam Jabar akan menggelar aksi awal penolakan Miss World pada Rabu (4/9/2013) dengan melakukan longmarch menuju Gedung Sate, Bandung. “Kami mendesak pemerintah mencabut izin penyelenggaraan Miwss World di Indonesia dan mengganti mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksploitasi perempuan dalam bentuk apapun di negeri ini,” pungkas M. Riyan, Ketua DPD HTI Jabar.


red: syaiful
sumber: arrahmah

Bila Komnas HAM Gelar Sidang Pleno Soal Miss World, Maneger Nasution akan Ambil Sikap tak Setuju






Jakarta (SI Online) - Hingga saat ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) secara resmi atas nama lembaga belum bersikap atas rencana penyelenggaraan kontes maksiat Miss World di Indonesia. Namun demikian salah satu komisionernya, Maneger Nasution, telah dengan lantang menyatakan penolakannya.

"Saya atas nama pribadi, sebagai Komisioner Komnas HAM menolak Miss Wolrd dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI," kata Maneger dalam Temu Pembaca Suara Islam dan Majelis Taqarrub Ilallah ke-35 di Masjid Baiturahman, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2013).

Sikap tegas itu, lanjut Maneger, juga akan dilakukannya bila Komnas HAM pada Selasa lusa menggelar sidang pleno untuk membahas soal ini. Meski diakuinya, secara resmi belum diagendakan.

"Kalau dibahas saya posisinya saya tidak setuju Miss World digelar di Indonesia," tegasnya.

red: shodiq ramadhan

FUI Jombang Tolak Kontes Miss World

Jakarta (SI Online) - Penyelenggaraan kontes Miss World 2013 yang akan digelar di Bali dan Bogor terus mendapat protes dan reaksi keras dari organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam.

Kali ini, Forum Umat Islam (FUI) Jombang menyatakan menolak perhelatan kontes kecantikan tersebut digelar di Indonesia.

"Kontes Miss World 2013 adalah salah satu bentuk kemungkaran yang wajib dicegah karena bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam dan merusak kehidupan Islam di Indonesa," ujar Ketua FUI Jombang, KH M Farid Ma’ruf MA dalam siaran pers yang diterima Suara Islam Online, Ahad (1/9/2013).

Selain itu, kata dia, kontes yang membawa misi pemikiran permisivisme-liberalisme (faham serba-boleh dan kebebasan) dan budaya barat yang liberal tersebut bertentangan dengan pemikiran dan budaya Islam di Indonesia, yang mayoritas Muslim.

"Apabila kontes Miss World 2013 yang merupakan ajang kemaksiyatan berskala internasional tersebut tidak dicegah, maka akan ada kegiatan-kegiatan sejenis selanjutnya, yang berpotensi mengusik ketenangan masyarakat Muslim di Indonesia, dan kemudian bisa menimbulkan keresahan masyarakat dan instabilitas," cetusnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, FUI Jombang bersama sebagaian komponen dan tokoh umat Islam Jombang menyeru kepada seluruh Rakyat Indonesia khususnya Umat Islam agar turut serta menolak dan mendukung aksi-aksi penolakan diselenggarakannya Miss World di Indonesia sebagai tuan rumah.

"Kepada DPRD dan Pemkab Jombang, serta DPR RI dan Pemerintah RI agar menjalankan amanahnya sebagai wakil umat Islam untuk mengupayakan pembatalan penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia karena bertentangan dengan kepentingan umat Islam Indonesia," tegasnya.

Pihaknya juga mengajak kepada para Ulama’, tokoh masyarakat, pemimpin partai/ormas/pesantren/lembaga da’wah, dan pendidikan Islam/majelis ta’lim dan segenap komponen umat Islam, kita wajib menjaga kemulyaan Islam dan kaum Muslimin dengan melakukan amar ma’ruf nahi munkar, berperan aktif dalam merespons hal-hal yang bisa membahayakan pemahaman dan amal sholih dalam kehidupan Umat Islam di Indonesia.

"Kepada semua pihak, mari kita mewaspadai pemikiran liberal yang berasal dari Barat yang membahayakan keimanan dan merusak syari’at Islam yang agung, serta memperkuat iman dan meningkatkan ketaatan menjalankan syari’at Islam sebagai wujud ketakwaan,'' tegasnya.

Pernyataan FUI Jombang ini juga telah disampaikan kepada DPR RI, Presiden RI, Menteri Pariwisata melalui DPRD Kabupaten Jombang pada aksi pada hari Jum’at, 30 Agustus 2013 lalu.

red: shodiq ramadhan

FUI : Boikot Sponsor Miss World 2013


Jakarta (SI Online) - Ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) sepakat menolak kontes maksiat Miss World 2013 yang rencananya digelar pada 8-28 September 2013 mendatang. Untuk itu FUI juga akan melakukan aksi demonstrasi ke gedung MNC Group dan Mabes Polri.

Selain itu juga, FUI menyerukan kepada umat Islam untuk memboikot sponsor acara Miss World. Saat melakukan konferensi pers di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta Pusat, Ahad 1 September 2013 kemarin, Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath menyebutkan beberapa perusahaan yang mensponsori acara itu.


 
Ustad Al Khaththath menyebutkan, di antara yang harus diboikot umat Islam adalah media grup MNC seperti RCTI, Global TV, Okezone, Radio Trijaya, dan sebagainya. Selain itu FUI menyeru umat Islam untuk memboikot Grand Hyatt, Plaza Indonesia, The Westin Resort Nusa Dua Bali, Taksi Blue Bird dan Radio Hard Rock, yang turut mensponsori penyelenggaraan Miss World 2013.

"Kalau mereka tetap mendukung pagelaran Miss World, kita boikot. Jangan pernah datang ke tempat mereka atau menggunakan produk-produk mereka," serunya.

red: shodiq ramadhan

Soal Miss World, Menag : Harusnya Mempertimbangkan Pandangan MUI



Medan (SI Online) - Menteri Agama, Suryadharma Ali berharap panitia penyelenggara ajang kecantikan Miss World 2013 mempertimbangkan pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar kegiatan itu tidak dilaksanakan di Indonesia.

"Saya minta, penyelenggara memperhatikan itu," kata Menag usai peletakan batu pertama pembangunan gedung Raudlatul Athfal Yayasan Perguruan Khairul Imam milik Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar di Medan, Kamis (29/8/2013).

Selain itu, Menag juga mengharapkan seluruh instansi yang berwenang dalam mengeluarkan izin penyelenggaraan Miss World untuk memperhatikan penjelasan dan pertimbangan MUI dengan sungguh-sunguh. Keinginan dan larangan MUI tersebut dinilai untuk kepentingan jangka panjang dan upaya agar penyelenggara Miss World tidak menimbulkan kontroversi.

"Kemajuan sih kemajuan, tetapi tetap etika bangsa dijaga, budaya bangsa harus tetap dijaga," katanya.

Sebelumnya, dua lembaga keislaman yakni MUI dan Front Pembela Islam (FPI) menolak penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World di Tanah Air. Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi MUI, Sinansari Encip mengatakan penolakan tersebut tetap dilakukan meski penyelenggara telah memberitahukan dihilangkannya sesi bikini dalam kegiatan itu.

Penolakan tersebut disebabkan kontes kecantikan Miss World selalu mengedepankan kecantikan wajah dan tubuh, serta menggunakan pakaian yang ketat. FPI menyebut ajamg miss morld sebagai miss kemaksiatan.

red: shodiq ramadhan
sumber: antara