Rabu, 21 Agustus 2013

Sekjen FUI: Umat Islam Wajib Waspada terhadap Pemberitaan Media Sekuler


Jakarta (SI Online) - Kita sebagai umat Islam wajib berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan berita media sekuler. Berbagai berita bohong biasanya disebarkan oleh orang-orang fasik. Nah berita bohong yang diberitakan oleh media-media sekuler yang memojokkan Front Pembela Islam (FPI) akhir-akhir ini semakin membuktikan bahwa mereka adalah media-media orang fasik. Demikian pernyataan dari Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad al Khaththath yang diterima Suara Islam Online, Rabu (21/8/2013).

Pernyataan Ustadz al Khaththath tersebut bukan tanpa alasan, beliau mengatakan memang selama ini berita terkait umat Islam banyak fitnahnya, dan yang paling sering ialah pemberitaan tentang FPI.

"FPI sering jadi korban berita dari orang-orang fasik, seperi kasus Palangkaraya, FPI jadi korban karena diserbu preman Palangkaraya tetapi malah diberitakan FPI yang harus dibubarin. Juga kasus di Kendal, FPI diserbu preman tetapi malah yang diberitakan FPI bentrok dengan warga, padahal jelas yang buat makar adalah preman Ronggolawe yang dipimpin seorang preman Kristen. Polisi dimana? Kok mereka membiarkan preman Ronggolawe yang bekingi lokalisasi Alaska dan judi togel?" ujar Ustadz al Khaththath.

"Menurut investigasi wartawan Islampos jumlah preman Ronggolawe ini 150 orang dan mereka inilah yang menyerbu FPI di bulan Ramadhan kemarin, tapi media massa malah membuat berita yang tidak sesuai kenyataan dan cenderung memojokkan dan memfitnah FPI, bahkan hingga presiden SBY pun terpengaruh oleh penyesatan berita tersebut dan berkomentar miring kepada FPI. Lalu anak buahnya seperti Ruhut Sitompul coba ikut bernyanyi untuk bubarkan FPI," ungkap Ustadz al Khaththath.

"Lalu muncul lagi kasus Lamongan, mereka (media sekuler) sebut kembali FPI bentrok dengan warga, bahkan ini lebih parah, empat puluhan orang ditangkap polisi dan diberitakan itu adalah FPI. Padahal menurut keterangan DPP FPI tidak ada FPI di Lamongan karena sudah dibekukan sejak tahun 2010, tapi media terus menyanyikan lagu fitnah mereka bahwa ada bentrok FPI dengan warga," tambahnya.

Sekjen FUI kemudian mengingatkan dengan membacakan firman Allah Swt surat al Hujurat ayat 6 yang berbunyi: "Wahai orang-orang yang beriman ketika datang kepada kalian orang yang fasik dengan membawa suatu berita maka tabayyunlah (carilan kebenaran berita)."

"Kita sebagai umat Islam wajib berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan berita media sekuler," pesannya.

Terkait kebohongan media tersebut, pada Rabu (21/8/2013) ini, rencananya FPI akan melaporkan sejumlah media sekuler ke dewan pers. Media tersebut antara lain MetroTV, TV One, Trans TV, Trans7, RCTI, ANTV, SCTV, SINDO TV, Kompas, Media Indonesia, dan Warta Kota. FPI melalui salah satu ketuanya Munarman SH, mengatakan bahwa media tersebut dilaporkan karena telah menyebarkan berita bohong tentang FPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar