Senin, 26 Agustus 2013

FPI Bukan Musuh Negara, FPI Musuh Kezaliman!

25 August 2013

Bekasi – FPI: Ketua umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab menegaskan bahwa FPI adalah pelayan umat dan pembela Islam. FPI bukan musuh bangsa, bukan musuh aparat dan pejabat tetapi FPI musuh segala kemunkaran dan kemaksiatan. FPI akan menjadi yang terdepan dalam melawan kezaliman. Demikian dikatakan Habib Rizieq dihadapan menteri agama, pejabat, aparat, para ulama dan ribuan pengurus FPI se Indonesia pada pembukaan musyawarah nasional FPI ke III di Asrama Haji, Bekasi, Kamis 22 Agustus 2013.

“Musuh FPI adalah segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan. Musuh FPI adalah KORUPSI, PELACURAN, MIRAS, NARKOBA, PERJUDIAN, PENGKHIATAN, KEBATILAN, KEDURJANAAN. Karena itu, FPI senantia untuk berada di barisan terdepan untuk melawan kezaliman di republik ini,” ungkap Habib saat memberi sambutan di depan peserta Munas III FPI.
Habib Rizieq menegaskan, sejak FPI berdiri, organisasi Islam ini tidak pernah menolak pilar-pilar negara RI, tidak menolak Pancasila selama Pancasila ditafsirkan sesuai dengan syariat Islam. FPI juga tidak menolak UUD 1945 dan per Undang-undangan lainnya, selama produk UU itu  tidak bertentangan dengan syariat Islam.

FPI juga tidak menolak falsafah Bhineka Tunggal Ika, selama Bhineka Tunggal Ika diartikan sebagai kemajemukan, keberagaman, untuk hidup berdampingan, saling menghormati dan menghargai, tidak mengganggu satu sama lain. “Tapi, FPI menolak jika Bhineka Tunggal Ika diartikan Pluralis (me) yang menganggap semua agama sama, benar dan masuk surga. Penolakan ini akan terus menerus sampai generasi selanjutnya hingga akhir massa.”

FPI juga tidak menolak NKRI, bahkan FPI siap berada di barisan terdepan untuk mempertahankan NKRI. FPI  menolak segala bentuk separatis seperti RMS dan OPM, dan mendorong pemerintah agar bertindak tegas bagi siapapun yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. “Aktivis FPI siap dikirim negara untuk melawan gerakan separatis di negeri ini,” ujar Habib.

Begitu juga, FPI bukan kelompok gorong-gorong  yang ingin merongrong dan menghancurkan persatuan dan kesatuan, tapi mencintai negeri ini. “Yuk adu cinta NKRI, dengan mengorbankan harta,  jiwa dan raga untuk tunduk pada hukum Allah, sehingga diharapkan menjadi negeri yang baldatun warabbun ghafur.

Habib Rizieq menerangkan bahwa dalam perjalanannya, setidaknya dalam setahun terakhir jumlah anggota FPI semakin banyak. Itu terbukti dengan bertambahnya jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) FPI di seluruh daerah di Indonesia. Tahun lalu jumlahnya 131 DPC, tahun ini bertambah lebih dari dua kali lipat menjadi 276 DPC. Perkembangan ini membuktikan FPI semakin diterima oleh masyarakat.

Dihadapan sekitar 2000 pengurus FPI, Habib Rizieq berpesan agar anggota FPI menjunjung tinggi akhlakul karimah. "JADI ANGGOTA FPI JANGAN SOMBONG, HATI-HATI DALAM BERSIKAP, JANGAN MERASA YANG PALING BERJUANG," ujar Habib.

Selain itu, ketua umum FPI ini juga menyayangkan atas pemberitaan media selama ini yang begitu derasnya memfitnah FPI. "KITA TIDAK AKAN PERNAH TAKUT UNTUK DIFITNAH, DIPOJOKKAN, ATAU DICACI MAKI. BAGI FPI DIFITNAH ITU BIASA, DIPENJARA ITU UZLAH, DIBUANG ITU TAMASYA, DAN DIBUNUH ADALAH CITA-KAMI KAMI UNTUK MATI SYAHID," tegas Habib Rizieq.

Atas isu pemberitaan yang begitu dahsyatnya, FPI selalu diancam untuk dibubarkan. "Sering sekali isu pembubaran FPI, dalam setahun bisa 3-4 kali FPI mau dibubarkan. Tapi alhamdulillah atas pertolongan Allah isu itu sirna dengan sendirinya. FPI tidak punya beking, itu semua karena pertolongan Allah Swt," ungkap Habib Rizieq.

Sementara itu Ketua Umum Al Irsyad al-Islamiyyah KH. Abdullah Zaidi saat memberi sambutan mengatakan, FPI bukan ormas Islam garang dan sadis. “Mereka yang menilai FPI garang dan sadis harus diklarifikasi. Mari kita tunjukkan akhlakul karimah, agar kesan orang yang tidak suka dapat kita tangkis. Camkanlah, jika kita menolong agama Allah, maka Allah pasti akan menolong kita,” ujar Abdullah Zaidi. [slm/fpi]

Source: fpi/Voa-Islam.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar