25 August 2013
Bekasi – FPI: Ketua umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad
Rizieq Syihab menegaskan bahwa FPI adalah pelayan umat dan pembela
Islam. FPI bukan musuh bangsa, bukan musuh aparat dan pejabat tetapi FPI
musuh segala kemunkaran dan kemaksiatan. FPI akan menjadi yang terdepan
dalam melawan kezaliman. Demikian dikatakan Habib Rizieq dihadapan
menteri agama, pejabat, aparat, para ulama dan ribuan pengurus FPI se
Indonesia pada pembukaan musyawarah nasional FPI ke III di Asrama Haji,
Bekasi, Kamis 22 Agustus 2013.
“Musuh FPI adalah segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan. Musuh FPI
adalah KORUPSI, PELACURAN, MIRAS, NARKOBA, PERJUDIAN, PENGKHIATAN,
KEBATILAN, KEDURJANAAN. Karena itu, FPI senantia untuk berada di barisan
terdepan untuk melawan kezaliman di republik ini,” ungkap Habib saat
memberi sambutan di depan peserta Munas III FPI.
Habib Rizieq menegaskan, sejak FPI berdiri, organisasi Islam ini tidak
pernah menolak pilar-pilar negara RI, tidak menolak Pancasila selama
Pancasila ditafsirkan sesuai dengan syariat Islam. FPI juga tidak
menolak UUD 1945 dan per Undang-undangan lainnya, selama produk UU itu
tidak bertentangan dengan syariat Islam.
FPI juga tidak menolak falsafah Bhineka Tunggal Ika, selama Bhineka
Tunggal Ika diartikan sebagai kemajemukan, keberagaman, untuk hidup
berdampingan, saling menghormati dan menghargai, tidak mengganggu satu
sama lain. “Tapi, FPI menolak jika Bhineka Tunggal Ika diartikan
Pluralis (me) yang menganggap semua agama sama, benar dan masuk surga.
Penolakan ini akan terus menerus sampai generasi selanjutnya hingga
akhir massa.”
FPI juga tidak menolak NKRI, bahkan FPI siap berada di barisan terdepan
untuk mempertahankan NKRI. FPI menolak segala bentuk separatis seperti
RMS dan OPM, dan mendorong pemerintah agar bertindak tegas bagi
siapapun yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. “Aktivis FPI siap
dikirim negara untuk melawan gerakan separatis di negeri ini,” ujar
Habib.
Begitu juga, FPI bukan kelompok gorong-gorong yang ingin merongrong
dan menghancurkan persatuan dan kesatuan, tapi mencintai negeri ini.
“Yuk adu cinta NKRI, dengan mengorbankan harta, jiwa dan raga untuk
tunduk pada hukum Allah, sehingga diharapkan menjadi negeri yang
baldatun warabbun ghafur.
Habib Rizieq menerangkan bahwa dalam perjalanannya, setidaknya dalam
setahun terakhir jumlah anggota FPI semakin banyak. Itu terbukti dengan
bertambahnya jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) FPI di seluruh daerah di
Indonesia. Tahun lalu jumlahnya 131 DPC, tahun ini bertambah lebih dari
dua kali lipat menjadi 276 DPC. Perkembangan ini membuktikan FPI
semakin diterima oleh masyarakat.
Dihadapan sekitar 2000 pengurus FPI, Habib Rizieq berpesan agar anggota
FPI menjunjung tinggi akhlakul karimah. "JADI ANGGOTA FPI JANGAN
SOMBONG, HATI-HATI DALAM BERSIKAP, JANGAN MERASA YANG PALING BERJUANG,"
ujar Habib.
Selain itu, ketua umum FPI ini juga menyayangkan atas pemberitaan media
selama ini yang begitu derasnya memfitnah FPI. "KITA TIDAK AKAN PERNAH
TAKUT UNTUK DIFITNAH, DIPOJOKKAN, ATAU DICACI MAKI. BAGI FPI DIFITNAH
ITU BIASA, DIPENJARA ITU UZLAH, DIBUANG ITU TAMASYA, DAN DIBUNUH ADALAH
CITA-KAMI KAMI UNTUK MATI SYAHID," tegas Habib Rizieq.
Atas isu pemberitaan yang begitu dahsyatnya, FPI selalu diancam untuk
dibubarkan. "Sering sekali isu pembubaran FPI, dalam setahun bisa 3-4
kali FPI mau dibubarkan. Tapi alhamdulillah atas pertolongan Allah isu
itu sirna dengan sendirinya. FPI tidak punya beking, itu semua karena
pertolongan Allah Swt," ungkap Habib Rizieq.
Sementara itu Ketua Umum Al Irsyad al-Islamiyyah KH. Abdullah Zaidi
saat memberi sambutan mengatakan, FPI bukan ormas Islam garang dan
sadis. “Mereka yang menilai FPI garang dan sadis harus diklarifikasi.
Mari kita tunjukkan akhlakul karimah, agar kesan orang yang tidak suka
dapat kita tangkis. Camkanlah, jika kita menolong agama Allah, maka
Allah pasti akan menolong kita,” ujar Abdullah Zaidi. [slm/fpi]
Source: fpi/Voa-Islam.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar