Pertanyaan:
Assalamu'alaikum Warrohmatullahi WabarokatuhBung Rizki yg terhormat semoga selalu dirahmati dan dilindungi oleh ALLAH SWT.
Saya ingin bertanya tentang Lucifer, sesosok nama malaikat cahaya yg menjadi simbol kepercayaan kaum paganis atau yg lebih sering disebut sebagai The God of Light, The Fallen Angel dan bintang fajar.
Apakah Lucifer ini berasal dari bangsa jin ataukah malaikat? Sebab saya pernah dengar dari teman yg berkepercayaan Kristen, Lucifer ini adalah dari bangsa malaikat yg ketika semua malaikat disuruh untuk bersujud pada Nabi Adam AS, ada 1 makhluk yg membangkang dan menurut kepercayaan mereka, Lucifer-lah biang keladinya (Kalau di Islam, kita mengenal Iblis) lalu Lucifer ini dikutuk Tuhan dan diusir ke bumi, maka jadilah ia disebut The Fallen Angel yang telah hilang sifat2 malaikatnya. Lalu apakah dalam Islam kita juga mengenal Lucifer? Apakah ada kesamaan antara Lucifer dengan Iblis?
Terima kasih atas kesediaan bung Rizki untuk menjawabnya.
Hamid Ghufry
Jawaban:
Wa’alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh,
Bung Hamid Ghufry yang senantiasa dirahmati dan
dilindungi Allah SWT, pertama-tama yang harus ditekankan di sini ialah
jika kitab suci al-Qur’an maupun Hadits tidak ada yang menuliskan kata
“Lucifer”. Jadi, bisa dipastikan jika Islam tidak mengenal istilah
“Lucifer”. Walau demikian, ada istilah dalam Islam yang mewakili semua
yang ada dalam diri Lucifer, yakni Iblis. Memang, kosakata “Lucifer”
sendiri berasal dari perbendaharaan kebudayaan Barat.
Kita tentu sudah mengetahui jika Iblis (berasal dari bahasa Arab “Abasa”
yang memiliki arti sebagai “Pembangkang”) diciptakan Allah Swt dari zat
sejenis api atau cahaya, sama dengan asal penciptaan Malaikat. Hanya
saja, ketika Allah Swt memerintahkan agar semua mahluk bersujud kepada
Adam a.s., hanya iblis yang menolak perintah Allah Swt. Sebab itu dia
dinamakan pembangkang (Abasa, Iblis).
Allah Swt di dalam kitab suci al-Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 34 berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman
kepada para malaikat: “Sujudlah” kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka
kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir.”
Dari ayat ini kita mengetahui jika Iblis tadinya
berada di antara para malaikat, namun karena membangkang, derajatnya
diturunkan sehingga dia termasuk ke dalam golongan orang-orang kafir.
Dengan kata lain, orang-orang kafir yang tidak mau atau enggan menerima
ketauhidan sama derajatnya dengan iblis. Naudzubillah min dzalik!
Iblis dan Lucifer memang serupa. Hanya saja, karena
kekristenan yang ada sekarang banyak sekali mengadopsi ajaran paganisme
Roma yang berurat-akar pada paganisme Mesir Kuno (Osirian Rite) sejak
zaman Firaun dengan para pendeta Kabbalah-nya, maka sosok Lucifer juga
ditempeli dengan berbagai istilah seperti The God of Light, The Fallen
of Angel, dan sebagainya. Lucifer memiliki arti secara harfiah sebagai
“Cahaya”, sama seperti pengertian “Illuminaty” yang juga merujuk pada
Cahaya. Maria Magdalena sering juga disebut oleh kaum Yohanit sebagai
The Illuminatrix, Sang Dewi Cahaya.
Sekarang ini, kelompok-kelompok Kabbalis seperti
Zionis-Yahudi, Freemasonry, Templar, Rosikrusian, dan ribuan sekte kecil
yang menyempal di dalam keyakinan Barat, menyatakan jika Lucifer adalah
malaikat yang dianiaya Tuhan, sama seperti legenda Maria Magalena yang
disebut sebagai perempuan suci yang dianiaya oleh Gereja. Ini semua
berangkat dari keyakinan paganis.
Islam hanya mengenal iblis, bukan Lucifer.
Wallahu’alam bishawab, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.