Kamis, 29 Maret 2012

Pasukan Elit Islam

 

 

Pertanyaan:

 assalamualaikum, pak saya mau tanya tentang pasukan elit dari islam. karena pada suatu hari saya debat sama teman saya yang kebetulan beragama nasrani. dia bilang bahwa dalam nasrani itu ada pasukan elit nya yang menggemparkan dunia yaitu knight templar, ordo naga, the hospitaler dan knight of johaniter (maaf jika saya salah tulis nama) dan dia tanya apa di islam ada pasukan elit juga, saya jawab dengan mantap ada, yaitu hassasin dan janisari tapi teman saya membantah bahwa hasasin itu bukan pasukan elit muslim tapi kaum pembunuh bayaran dari alamut yg mengisap ganja dan untuk janisari dia bilang juga bahwa itu bukan asli muslim tapi kaum kristen eropa yg ditawan trus dijadikan tentara paling depan dan mereka semua orang kebiri. nah lo? saya jadi minder nih. pertanyaan saya adalah (1) apakah kaum muslimin  mulai zaman rasul sampai khalifa usmani gak punya pasukan elit yg menggetarkan. (2) benarkah seluruh argumen teman saya itu pak bahwa mereka punya lah kita gak punya? mohon jawabannya pak biar saya gak minder!

keprex

Jawaban:

Wa’alaykumusalam warahmatullahi wabarakatuh
Sejarah mengenal Templar, Dragon, dan Johaniter bukanlah pasukan elit Kristen. Mereka itu lebih tepat disebut menyempal ke Kristen untuk memuluskan agenda mereka sendiri. Mereka menganggap John the Baptis sebagai Kristus, bukan Yesus. Mereka juga menganggap kekristenan itu terlalu ‘muda’, sedangkan mereka sudah ada sebelum kekristenan lahir. Sejarah mengenal Templar sebagai pasukan elit salib pada Perang Salib, mengalahkan Hospitaler yang lebih khusus bertugas merawat prajurit yang terluka di medan peperangan (namanya saja ‘Hospital’er). Namun Templar yang dielu-elukan dunia Kristen ternyata tidak sehebat namanya, karena Templar berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam yang dipimpin Salahuddin Al-Ayyubi pada Palagan Hattin di tahun 1187. Bahkan relik kayu salib suci yang diyakini merupakan tiang salib Yesus berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam ini sehingga tidak lagi menjadikan manusia musyrik.
Setelah kalah dalam Palagan Hattin, Templar ini terusir dari Yerusalem dan kembali ke Eropa. Bahkan Gereja pada 13 Oktober 1307, mengumumkan perang terhadap Templar ini. Jadi, Templar dan juga konco-konconya, bukanlah pasukan elit Kristen dan tidaklah hebat-hebat amat.

Soal pasukan elit Islam, Hasyasyin atau Assasin juga bukan pasukan Islam. Karena Assasin menghalalkan semua yang diharamkan oleh Islam, seperti menzinahi semua perempuan termasuk adik dan ibunya sendiri. Sejarawan Carole Hillenbrand yang non-Muslim saja dalam “Crusade” bahkan menyatakan jika Assasin ini telah bekerjasama dengan Templar dalam menjajah Yerusalem dalam Perang Salib pertama (1099). Assasin pula yang pernah mengancam akan membunuh panglima pasukan Islam, Shalahuddin al Ayyubi, namun tidak pernah dilaksanakan. Janisari pun bukan pasukan Islam.

Assasin merupakan pasukan Syiah Ismailiyah, bukan pasukan Islam. Sebagaimana Hizbullah sekarang ini. Umat Islam sekarang ini harus ekstra berhati-hari terhadap berita-berita yang mengagung-agungkan Hizbullah dan juga Iran, karena mereka bukanlah pembela Islam, melainkan pembela Syiah, satu akidah yang berbeda sekali dengan Islam. Syiah lahir dari rahim seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi dari Yaman. Sama seperti kekristenan baru yang lahir dari Paulus, Yahudi dari Tarsus. Perang antara Zionis-Israel melawan Hizbullah di tahun 2006 bukanlah perang antara Islam melawan Zionis-Israel, melainkan perang antara Zionis-Israel melawan keashobiyahan Syiah. Dan dalam pembantaian yang dilakukan Zionis-Israel atas Muslim Gaza, Hizbullah dan Iran pun tidak membantu. Padahal katanya meereka punya misil yang bisa menjangkau Tel Aviv, mengapa mereka tidak mengiirmkannya jika benar-benar Islam. Ini sama saja dengan sikap para pemimpin Saudi dan Mesir yang malah bersekutu dengan Zionis-Israel dan merestui pembunuhan atas Muslim Gaza.

Pasukan Islam di zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya merupakan pasukan yang sangat ditakuti oleh seluruh tentara dunia. Dalam waktu singkat mereka bahkan sudah membebaskan banyak wilayah di dunia dan sampai di gerbang kota Wina, Swiss. Namun konspirasi Yahudi Laknatullah dengan gerakan Zionisnya berhasil meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmaniah. Salah satu yang ikut mendorong keruntuhan Turki Ustmaniyah ini adalah Abdullah Bin Wahab dengan gerakan Wahabbinya. Sebab itu, sampai sekarang Islam-nya para pemimpin Arab Saudi adalah Islam yang sekadar legal-formal seperti memanjangkan janggut, pakai jubah, dan sebagainya. Padahal mereka sangat dekat dengan Yahudi, bahkan Pangeran Bandar merupakan sahabat dekat panglima teroris dunia bernama George Walker Bush. Mereka ini juga mempersilakan perusahaan-perusahaan sekutu Zionis untuk mendirikan toko di Mekkah dan turut mengkampanyekannya dengan mengeluarkan slogan ‘Berbelanja di Mekkah merupakan ibadah’. Kelakuan ini sama saja dengan “menghalalkan” uang haram dalam bisnis politik dengan menyebutnya sebagai ‘Mahar politik”.  Naudzubillah min dzalik.

Sekarang, pasukan Islam praktis tidak ada. Tentara Saudi sendiri dilatih dan mempunyai instruktur orang-orang Yahudi yang menjadi instruktur tentara AS. Kita memang harus bersedih dan kembali menegakkan Islam yang benar, bukan malah menjual Islam kepada musuh-musuh-Nya dengan harga murah. Bukan pula menjadi umat Islam yang lebih mengutamakan memanjangkan jenggot ketimbang memanjangkan otak.

Dan adalah pasukan elit Kristen? Ini juga tidak ada. Karena kekristenan sendiri sekarang ini sebenarnya sudah jauh dari nilai-nilai yang dibawa oleh Yesus atau Nabi Isa a.s. Yang ada sekarang ini adalah tentara Zionis-Yahudi. Tentara inilah yang menjajah dunia sekarang, bukan yang lain. Mereka mengubah ajaran asli Nabi Isa a.s. dan juga mengecoh serta menipu sebagian umat Muslimin. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh    
                 
Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi